Manfaat Belajar dan Berbagi

              Bagi sebagian orang proses belajar adalah sesuatu yang menakutkan demikian pula dengan berbagi. Kita ingat waktu pertama kita masuk ke taman kanak-kanak sering kita lihat ada beberapa anak yang tampak menangis. Mereka tidak ingin berpisah dengan orang tuanya dan berkumpul dengan orang asing yang tidak ia kenal.Mereka merasa seakan sekolah adalah tempat yang menakutkan,tiada orang tua atau saudara yang akan mendukung  jika mereka merasa takut dengan sesuatu di sekolah. Hal ini kadang dilanjutkan dalam tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Mereka takut mendapat nilai jelek ,mereka takut terlihat bodoh atau rendah diri. Belajar bukanlah sesuatu yang nikmat,,belajar adalah beban yang diberikan oleh guru dan orang tua sehingga cara penyelesaian yang mudah untuk mencapai hasil belajar yang baik mereka lebih suka mencontek. Ketika kita  bertambah usia hendaknya kita mulai mengubah pandangan tersebut karena pada hakekatnya kita selalu belajar mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Apakah kita berhasil dalam belajar di sekolah kehidupan ini? Bisa ya dan bisa juga tidak. . Apabila kita selalu mendapat masalah yang sama yang seakan akan selalu kembali kepada kita itu menandakan kita belum berhasil dalam mencatat segala hal yang salah pada pelajaran kehidupan yang lalu ,kesadaran bahwa pengalaman adalah guru terbaik akan membuat kita akan lulus dalam setiap masalah kehidupan.
              Berbagi pengalaman adalah sesuatu yang harus kita kembangkan . Banyak otak banyak pemikiran,dan  banyak jalan bisa kita kembangkan untuk berhasil mengatasi setiap soal ujian kehidupan. Berbagi pun adalah sesuatu yang sulit kita lakukan jika kita merasa orang lain selalu lebih dari kita. Sesungguhnya setiap orang membutuhkan pertolongan dalam hidup ini. Tidak terbatas pada materi saja. Berbagi pengalaman mengatasi masalah adalah sumbangan terbesar dalam mencapai kemajuan. Berbagi pengalaman adalah penghematan dalam waktu,tenaga,dan biaya . 
               Bagaimana jika kita semua berusaha memecahkan masalah  dengan pemikiran kita sendiri? Pastilah kita akan memerlukan energi,waktu dan biaya yang besar untuk mencoba-coba ,bukan begitu. Segala sumber informasi yang kita pelajari dari pengalaman orang lain merupakan lompatan dalam pemecahan masalah kita.Berntunglah kita hidup  dalam jaman kemajuan di bidang teknologi komunikasi. Perasaan takut dan malu dianggap tidak mampu dapat kita kurangi karena kita dapat memperoleh ilmu dari berbagai sumber tanpa mengenal waktu,tempat dan jarak. Semuanya terpulang pada kita . Apakah takut dianggap bodoh jika bertanya atau sebaliknya menganggap banyak bertanyalah yang membuat kita makin pandai?
               Betul sekali sekarang ini kita harus merevolusi mental kita menuju seorang pembela jar sejati yang jujur pada diri sendiri,dan yang sadar akan pentingnya peningkatan kemampuan bukan karena takut dinilai oleh orang lain..     Seharusnya kita lebih marah jika dikatakan malas dari pada dikatakan bodah. Orang malas, pasti bodoh . tetapi orang merasa bodoh akan lebih maju dasripada orang yamg malas.                      
             Sampai jumpa di Tulisan berikutnya 

BELAJAR BERBAGI

            Semua di dunia ini pada dasarnya dapat berkembang dengan baik jika mau berbagi.Manusia hewan tumbuhan, dan lingkungan abiotik saling berbagi perannya masing-masing untuk menciptakan keharmonisan.Kekurangan yang satu akan dilsempurnakan oleh yang lain Tiada yang dapat berdiri sendiri. Berbagi menciptakan peluang menuju kebaikan yang menjadi asal mula manusia.

            Belajar adalah proses menggunakan akal dan budi untuk meningkatkan pengertian akan segala sesuatu yang ada di sekitar kita , penegertian ini kan membuat kita menjadi pribadi yang efektif ,efisien dan berdaya guna bagi lingkungan di mana kita tinggal 

             Belajar Berbagi diartikan proses menggunakan akal dan budi untuk meningkatkan pengertian akan segala sesuatu yang ada di sekitar kita dengan menyempurnakannya kekurangan dengan kelebihan yang lain,sehungga tercipta sinergi menuju kebaikan bersama